Jauh sebelum admin twitter
Sebelum tertangkap Raden nuh melalui akun twitter dan media milik mereka asatunews.com berusaha membangun opini publik bahwa mereka sedang di kriminalisasi, mereka mengerahkan semua jaringan akun twitter yang sudah dirancang untuk me retweit informasi tersebut.
Namun sepertinya upaya itu gagal, tak ada dukungan yang datang bahkan setelah Raden Nuh di tangkap, sekarang aset yang paling berharga tinggal portal berita asatunew.com, agar media tersebut tidak kena imbas dan di bradel maka buru-buru ada pernyataan yang menyatakan diri sebagai redaksi dalam pernyataan tersebut menerangkan mereka tidak tahu menahu. Bagaimana mungkin redaktur tidak tahu?toh yang memasukkan berita pancingan tentang calon korban pemerasan adalah redaktur, apa benar mereka sudah berperan sebagai redaktur yang seharusnya memilih dan memilah berita yang pantas di terbitkan?
Dilihat dari postingan media asatunews.com ini kita sangat bisa melihat tidak ada peran redaktur disini, yang tampak si Raden Nuh gaji orang buat posting berita tanpa fakta dan bukti alias pepesan kosong untuk melakukan pemerasan.
Pihak kepolisian sebaiknya juga menyelidiki keterlibatan orang-orang yang mengaku redaksi ini, karena orang-orang tersebut terlibat langsung dalam kasus ini, jangan terkecoh dengan alasan klasik mereka yaitu "tidak tahu menahu", kembangkan terus kasus ini sampai ke pemberi dananya.
0 comments:
Post a Comment